Kata
Hati Vs Kata-Nya
Sebagian orang
memilih pasangan yg 'nyaman' diantara pilihan 'nyaman' atau 'terbaik'. Tapi
tanpa sadar kita selalu berdoa yg 'terbaik' bukan 'nyaman'.
Sudah sadar?
Sudah sadar?
Lambat laun
lahirlah petuah tua "Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan orang
yang salah sebelum kita dipertemukan dengan orang yang benar". Sadarkah
jika orang pertama itu adalah kebenaranya yang dikatakan salah, padahal orang
selanjutnya adalah salah. Aneh. Mengingkari doa sendiri, sudah syukur
dikabulkan tapi malah mengatakan salah.
Niat itu tidak
dilafalkan tapi adanya di dalam hati. Kenapa bisa diajarkan dalam hati? Ya
karena keikhlasan itu hanya urusan hati dengan Tuhan. Sulit memang memisahkan
kata 'ikhlas' dengan 'yaudahlah'. Antara benar-benar ikhlas dengan pupus...
Hati memang
hanya Tuhan yg mengetahui. "Kadang apa yang kita pikir itu terbaik belum
tentu baik menurut orang lain, kadang apa yang menurut orang lain baik,
ternyata itu kesalahan di hadapan Tuhan." Sebagian berkata Tuhan selalu
memberikan segala sesuatu yang terbaik untuk hambanya, tapi pernah kita
berpikir hidup kita sudah baik? Selalu, selalu, dan selalu tidak pernah puas.
Lantas apa sih yang kita cari jika Tuhan saja sudah memberikan terbaik?
Luput, aku bersyukur
kepada sang Maha Kuasa Allah Swt, Paduka anugrahkan aku dunia yang rumit
membuat hamba sadar jika dunia ini tidak ada baiknya, karena disini (bumi)
tempatnya semua kesalahan berkumpul dan bertebaran. Aku bersyukur Paduka telah
kirimkan utusan-utusanNya sebagai petunjuk mengurangi kesalahan tersebut.
Memang tidak ada yang terbaik tapi nyaman di hati, hamba tersadar dengan begitu
'ikhlas' menjadi berfungsi optimal. Janji surga yang di dalamnya terdapat
segala yang terbaik benar-benar akan menjadi milik mereka yang sabar.
"Tidak ada kesabaran yang tulus tanpa didampingi dengan sholat, karena di
dalam sholat terdapat pelajaran tentang sabar. Dari sholat ada pengajaran untuk
menciptakan hati menjadi ikhlas, tidak ada keridhoan yang sebenar-benarnya
ridho kecuali diatas kanvas keikhlasan."
Ada 3 pekara di
dunia ini menjadi rahasia Allah, rizki, jodoh dan ajal. Tapi dari 3 perkara
tersebut 2 diantaranya kita wajib menjemputnya (berusaha meraihnya) tidak
sepenuhnya dibiarkan atas kehendak Allah. Ternyata tanpa kita sadar Allah juga
memberikan kita kebebasan. Ya kebebasan mencari rizki dan jodoh, sedangkan
kematian tanpa kita jemput pasti ia akan datang dengan sendirinya.
Terkadang Jalan
yang Kita Lalui tak Sepenting Arah Tujuan Kita - 2010
aku adalah manusia biasa.
tak luput dari kesalah.
baik yg ku perbuat sengaja atau tidak.
namun aku ingin mersakan nikmat dunia.
walau tujuan akir hidup adalah akhirat.
"TERKADANG JALAN YG KITA LALUI TAK SEPENTING ARAH TUJUAN KITA"
begitu hati ini...
JUJUR.
aku masih mencintai dia.
namun aku belum siap harus terikat cinta yg pasti saat ini.
aku baru mau menginjak usia matang ku...
seventeen.
ini lah usia yg ku nanti.
dimana ku harus dipaksa dewasa secara fisikal.
bertanggung jawab dengan kebebasan yg ku miliki...
untuk itu aku belum siap terikat cinta pasti dengan mu...
aku masih ingin menikmati kebebasan ku seblum ku di tuntut memiliki tanggung jawab.
aku mencintai mu bukan berati aku harus MEMACARIMU.
tapi mencintai mu aku harus membuat mu bahagia...
BELIEVE IT...
"DAN BILA WAKTUNYA TIBA, PASTI AKAN KU LAKU. KARENA TAK SANGGUP AKU MENYUSUN KATA-KATA INI. HANYA DALAM BENAK SELALU MERASA API CEMBURU. KARENA AKU MASIH MENCINTAI MU. KARENA KAMU AKU BISA MELANJUTKAN HIDUP KU HINGGA KINI..."
tak luput dari kesalah.
baik yg ku perbuat sengaja atau tidak.
namun aku ingin mersakan nikmat dunia.
walau tujuan akir hidup adalah akhirat.
"TERKADANG JALAN YG KITA LALUI TAK SEPENTING ARAH TUJUAN KITA"
begitu hati ini...
JUJUR.
aku masih mencintai dia.
namun aku belum siap harus terikat cinta yg pasti saat ini.
aku baru mau menginjak usia matang ku...
seventeen.
ini lah usia yg ku nanti.
dimana ku harus dipaksa dewasa secara fisikal.
bertanggung jawab dengan kebebasan yg ku miliki...
untuk itu aku belum siap terikat cinta pasti dengan mu...
aku masih ingin menikmati kebebasan ku seblum ku di tuntut memiliki tanggung jawab.
aku mencintai mu bukan berati aku harus MEMACARIMU.
tapi mencintai mu aku harus membuat mu bahagia...
BELIEVE IT...
"DAN BILA WAKTUNYA TIBA, PASTI AKAN KU LAKU. KARENA TAK SANGGUP AKU MENYUSUN KATA-KATA INI. HANYA DALAM BENAK SELALU MERASA API CEMBURU. KARENA AKU MASIH MENCINTAI MU. KARENA KAMU AKU BISA MELANJUTKAN HIDUP KU HINGGA KINI..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar