Kamis, 05 April 2018

Take Home UTS Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar


Penanganan Anak Berkesulitan Belajar dengan Pembiasaan
Nurhayati Pentasari
Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Surakarta


Abstrak
Di dunia pendidikan kita tidak akan pernah bisa terlepas dari yang namanya anak berkesulitan belajar, pasti kita selalu menemui anak berkesulitan belajar di sekolah. untuk menangani anak berkesulitan belajar bisa dengan menggunakan penanganan pembiasaan yang diterapkan setiap hari di sekolah dengan hal ini akan meminimalisir anak berkesulitan belajar. penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. bertujuan untuk memberikan penanganan kepada anak beresulitan belajar dengan pembiasaan.
Kata Kunci : Pendidikan, Pembiasaan, Penanganan Anak Berkesulitan Belajar.
Pendahuluan
Pendidikan individu dapat dilakukan melalui pendidikan formal, non formal maupun informal. Salah satu tempat untuk mendapatkan pendidikan secara formal adalah perguruan tinggi, yakni merupakan pendidikan lanjutan bagi peserta didik setelah selesai menempuh pendidikan menengah atas. Menurut UU No. 12 Tahun 2012, perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi (Pasal 1 Ayat 6), penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Pasal 1 Ayat 9).
Aktifitas pendidikan atau belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadangkadang terasa amat sulit. Demikian kenyataan yang sering dijumpai pada setiap anak didik dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan Kesulitan Belajar Pada Anak: Identifikasi Faktor yang Berperan aktifitas belajar. Setiap individu memang tidak ada yang sama. Perbedaan individu ini pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku dikalangan anak didik. Siswa yang tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut dengan kesulitan belajar. Menurut Djamarah (2002) bahwa gangguan yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan belajar dapat berupa sindrom psikologis yang dapat berupa ketidakmampuan belajar  (learning disability). Sindrom berarti gejala yang muncul sebagai indikator adanya ketidaknormalan psikis yang menimbulkan kesulitan belajar anak. Kesulitan belajar merupakan kekurangan yang tidak nampak secara lahiriah. Ketidak mampuan dalam belajar tidak dapat dikenali dalam wujud fisik yang berbeda dengan orang yang tidak mengalami masalah kesulitan belajar.

Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2013: 1) penelitian kualitatif pada hakikatnya adalah metoden penelitian yang digunakan untuk meneliti keadaan yang alamiah. Peneliti merupakan instrumen kunci yang mengumpulan data  secara train gulasi  (gabungan),  analisis data bersifat induktif dan hasil dari penelitian lebih  menekankan makna dari generalisasi. Pada penelitian ini penulis  menggunakan tipe penelitian kualitatif lapangan.
Menurut Sugiyono (2013:2) kriteria dalam penelitian kualitatif adalah data yang pasti. Data yang pasti adalah data yang sebenarnya sebagaimana adanya, bukan data yang sekedar yang terlihat, terucap, tetapi data yang mengandung makna  balik yang terlihat dan terucap tersebut. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil penelitian yang didapatkan melalui dua sumber  data, yaitu data primer dan sekunder.
1.    Data Primer
Lofland dalam Moleong (2006: 157) data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung oleh peneliti dari lapangan. Penelitian ini,data primer yang diperoleh dari lokasi penelitian  melalui wawancara sumber atau  informan yang berpotensi dalam memberikan informasi yang relevan dengan  keadaan yang sebenarnya di lapangan.
2.    2.Data Sekunder
Lofland dalam Moleong (2006: 157) data sekunder merupakan data yang diperlukan dalam penelitian untuk melengkapi informasi yang diperoleh dari data primer.Data sekunder dapat berupa studi pustaka yang berasal dari buku-buku,penelitian lapangan, maupun dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Berbagai dokumen dihasilkan melalui objek penelitian yang  dipergunakan untuk mendukung data primer dan memperkuat data dalam melakukan penelitian.
Pembahasan
Menurut Nathan istilah kesulitan belajar (learning disability) diberikan kepada anak yang mengalami kegagalan dalam situasi pembelajaran tertentu. Dalam hal ini belajar didefinisikan sebagai ”perubahan perilaku yang terjadi secara terus menerus yang tidak diakibatkan oleh kelelahan atau penyakit” (dalam Cruickshank & Hallahan, 1975). Maka setiap karakteristik yang bersifat individu merupakan hasil dari perpaduan pengaruh-pengaruh lingkungan dan kondisi kondisi genetika. Dengan demikian variabelvariabel organismik, dan genetika sangat berpengaruh terhadap perilaku selama lingkungan juga turut berpengaruh. Pengaruh organismic dan genetika memerlukan adanya respon lingkungan yang efektif (Throne dalam Cruickshank & Hallahan, 1975).
Secara etimologi, pembiasaan berasal dari kata “biasa”. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, “biasa” berarti 1) Lazim atau umum, 2) Seperti sedia kala, 3) Sudah merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dengan adanya prefiks “pe” dan sufiks “an” menunjukkan arti proses. Sehingga pembiasaan dapat diartikan dengan proses membuat sesuatu/seseorang menjadi terbiasa. Dalam kaitannya dengan metode pengajaran pendidikan agama Islam, dapat dikatakan bahwa pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak didik berfikir, bersikap, bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.
Pembiasaan sebenarnya berintikan pengalaman, yang dibiasakan itu adalah sesuatu yang diamalkan. Metode pembiasaan juga tergambar dalam Al-Qur’an dalam penjabaran materi pendidikan melalui kebiasaan yang dilakukan secara bertahap. Dalam hal ini termasuk merubah kebiasaan–kebiasaan yang negatif. Kebiasaan ditempatkan oleh manusia sebagai sesuatu yang istimewa. Ia banyak sekali menghemat kekuatan manusia, karena sudah menjadi kebiasaan yang sudah melekat dan spontan, agar kekuatan itu dapat dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan dalam berbagai bidang pekerjaan, berproduksi dan aktivitas lainnya.
Hasil
Setiap sekolahan dengan beragam anak tentu tidak akan terlepas dari yang namanya anak berkesulitan belajar, tidak dapat dipungkiri bahwa kita pasti menemui anak yang mengalami kesulitan belajar. Berdasarkan pengamatan saya terhadap RA Miftahul 'Ulum Canden Boyolali disana menerapkan penanganan untuk anak yang mengalami kesulitan belajar dengan menggunakan pembiasaan. Pembiasaan yang saya temui disana adalah berbentuk pengulangan-pengulangan yang terus di lakukan sehingga anak akan dengan sendirinya dapat larut mengikuti sehingga dari yang sulit dipahami karena dengan diterapkannya penanganan pembiasaan ini anak yang berkesulitan belajar pun lama-kelamaan akan terbiasa dan menjadi bisa.
Kesimpulan
Berdasarkan Hasil diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk menangani anak berkesulitan belajar menggunakan penanganan pembiasaan.
Daftar Pustaka
Djamarah, S.B. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Kauffman & Hallahan D.P. (2005). Special education: What it is and Why
We Need it. Boston: Pearson Education, Inc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar