Menciptakan Kelekatan Komunikasi Antar Sesama Guru di PGIT Arofah 3 Banyudono
Nurhayati Pentasari
Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Surakarta
Abstrak
Perlu adanya strategi dan cara baru untuk menciptakan
iklim komunikasi antar guru di sekolah, sehingga suasana belajar mengajar akan
terlihat lebih mengayomi dan hangat. komunikasi anatar guru tumbuh dengan baik
maka akan menular ke anak-anak yang lain.
Bertujuan untuk menciptakan kelekatan komunikasi antar sesame guru.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif lapangan dimana data diperoleh
melalui wawancara dan pengamatan langsung di lokasi oleh penulis. Dapat
disimpulkan bahwa menjalin komunikasi dnatar guru di sekolah itu penting. Maka
perlu diciptakannya kelekatan komunikasi itu antar sesama guru.
Kata
Kunci : Pendidikan,
Komunikasi Pendidikan AUD, Penerapan, Model, Komunikasi Antar Guru.
Pendahuluan
Komunikasi merupakan sarana paling
utama dalam kehidupan manusia , yang
berarti tak ada seorang pun yang dapat menarik diri dari proses ini baik dalam fungsinya sebagai individu
maupun makhluk sosial. Komunikasi
itu sendiri ada dimana-mana seperti
dirumah, sekolah, kantor, rumah sakit,
dan disemua tempat yang melakukan sosialisasi. Artinya hampir seluruh kegiatan manusia selalu tersentuh
komunikasi. Banyak pakar menilai bahwa
komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyaraka.
(Cangara:2007).
Salah satu tujuan komunikasi adalah
menggerakkan orang lain untuk melakukan
sesuatu. Sesuatu itu dapat bermacam -macam, mungkin bisa berupa kegiatan. Melalui komunik asi orang dapat
merencanakan masa depannya, membentuk
kelompok dan lain-lain. Dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan informasi, opini, dan
pendapatnya.
Komunikasi itu sendiri bisa terjadi
secara langsung dan tidak langsung. Komunikasi langsung dapat dilakukan secara
langsung berbicara dengan lawan bicara
kita. Komuikasi ini, sangat efektif untuk mengetahui tanggapan lawan bicara kita. Kemudian selain itu, ada
komunikasi tidak lansung. Biasanya,
orang berkomunikasi lewat email, surat menyurat, dan SMS. Komunikasi ini adalah
komunikasi secara tidak langsung. Komunikasi tidak langsung memang efisien, tapi lebih
dianjurkan untuk melakukan komunikasi
secara lansung ( face to face ), karena jika komunikasi itu dilakukan
secara langsung, maka kedua belah
pihak lebih memahami informasi yang
diberikan, selain itu lebih mengenal
karakteristik lawan bicara kita, sehingga resiko salah paham dapat
diminimalisir.
Metode
Penelitian
Menurut Sugiyono (2013: 1)
penelitian kualitatif pada hakikatnya adalah metoden penelitian yang digunakan
untuk meneliti keadaan yang alamiah. Peneliti merupakan instrumen kunci yang
mengumpulan data secara train
gulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil
dari penelitian lebih menekankan makna
dari generalisasi. Pada penelitian ini penulis
menggunakan tipe penelitian kualitatif lapangan.
Menurut Sugiyono (2013:2) kriteria
dalam penelitian kualitatif adalah data yang pasti. Data yang pasti adalah data
yang sebenarnya sebagaimana adanya, bukan data yang sekedar yang terlihat,
terucap, tetapi data yang mengandung makna
balik yang terlihat dan terucap tersebut. Sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data hasil penelitian yang didapatkan melalui dua
sumber data, yaitu data primer dan
sekunder.
1. Data Primer
Lofland dalam Moleong (2006: 157) data primer adalah
data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung oleh peneliti dari lapangan.
Penelitian ini,data primer yang diperoleh dari lokasi penelitian melalui wawancara sumber atau informan yang berpotensi dalam memberikan
informasi yang relevan dengan keadaan
yang sebenarnya di lapangan.
2. Data Sekunder
Lofland dalam Moleong (2006: 157) data sekunder
merupakan data yang diperlukan dalam penelitian untuk melengkapi informasi yang
diperoleh dari data primer.Data sekunder dapat berupa studi pustaka yang
berasal dari buku-buku,penelitian lapangan, maupun dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan penelitian. Berbagai dokumen dihasilkan melalui objek penelitian
yang dipergunakan untuk mendukung data
primer dan memperkuat data dalam melakukan penelitian.
Pembahasan
Menurut
Susanto (1980:29), menyatakan bahwa komunikasi barasal dari kata
Communication yang berpangkal dari perkataan latin yaitu communis yang
artinya membuat kebersamaan
atau membangun kebersaman. Astrid
Susanto mengemukakan, perkataan
komunikasi berasal dari kata communicare
yang dalam bahasa latin mempunyai arti
berpartisipasi atau memberitahukan, menyampaikan pesan, informasi, gagasan dan pendapat yang
dilakukan oleh seseorang kepada orang
lain dengan mengharapkan feedback.
Selain itu menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami.
A. W. Widjaja, dalam bukunya yang
berjudul Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. H.12 menyatakan, penyampaian
informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain untuk mencapai tujuan
tertentu.Komunikasi adalah proses penyampaian
suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik
secara langsung lisan maupun tidak langsung melalui media. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa seseorang dapat
dikatakan bahwa seseorang yang berkomunikasi berarti mengucap kan
agar orang lain ikut berpartisipasi atau
merubah seseorang dengan tujuan dan harapan agar dari isi pesan yang
disampaikan. Jadi orang yang
berkomunikasi mereka harus memiliki kesamaan makna atau arti pada lambing-lambang yang digunakan untuk
berkomunikasi dan harus saling
mengetahui masalah yang dikomunikasikan.
Komunikasi tidak lain merupakan
interaksi simbolik. Manusia dalam
berkomuni kasi lebih pada memanipulasi lambing –lambang dari berbagai benda. Semakin tinggi tingkat
peradaban manusia semakin maju orientasi
masyarakatnya terhadap lambing -lambang. Secara sederhana komunikasi dapat
dirumuskan sebagai proses pengoperan isi pesan berupa lambang-lambang dari
komunikator kepada komunikan.
Komunikasi antar pribadi juga dapat
diartikan sebagai suatu proses
pertukaran makna antar orang -orang yang saling berkomunikasi. Dalam
proses pertukaran tersebut selalu mengalirkan pesan, dan pesan-pesan komunikasi tidak selalu menggunakan kata-kata verbal semata-mata. Kadang-kadang
menggunakan lambang-lambang pesan yang disebut pesan-pesan non verbal. Jenis
komunikasi ini dianggap paling efektif
untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku manusia.
Dari pengertian diatas bisa ditarik
kesim pulan bahwa komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara orang
-orang secara tatap muka, yang
memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, dimana
lambang-lambang pesan secara efektif digunakan, terutama lambang-lambang
bahasa.
Hasil
Setelah melalukan wawancara dengan kepala sekolah di PGIT Arofah 3
Banyudono mengenai model komunikasi seperti apa yang diterapkan untuk menjalin
kelekatan antar guru di PGIT Arofah 3 Banyudono,.
ibu Mulyati selaku kepala sekolah PGIT Arofah 3
Banyudono memaparkan bahwasanya untuk tetap menajlin komunikasi selain melalui
alat komunikasi seperti Hp pada aplikasi groub Whatshaap juga komunikasi itu
dibangun melalui pembiasaan setiap harinya dengan saling mengucapkan salam,
melempar senyumdan menanyakan keadaan yang sederhana-sederhana saja di
sela-sela istirahat mengajar. untuk lebih mendalamnya di PGIT Arofah 3
Banyudono enerapkan kegiatan rutin pada hari Sabtu untuk ngumpul jadi walaupun
murid-muridnya pada libur namun guru tetap masu ke sekolah, situasi inilah yang
digunakan untuk membangun komunikasi yang lebih kekeluargaan. rutinitas ini
dilakukan selain untuk ajang tukar pikiran tetapi jadi ajag untuk saling
memberikan evaluasi guna kebaikan ke depannya. diharapkan dengan antar guru
atau sesama guru memiliki hubungan kelekatan komunikasi yang baik oleh
masyarakat maka suasana di sekolah berbaur degan anak di dalam lingkungan
seklah pun akan berasa lebih mengayomi dan tentram.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah di paparkan maka dapat ditarik benang
merah tentang menciptakan kelekatan komunikasi
antar sesama guru di PGIT Arofah 3 Banyudono dapat tercapai dengan menerapkan
kegiatan rutin peretemuan di hari Sabtu saat anak-anak libur sekolah.Kegiatan
tersebut mampu menciptakan kelekatan antar sesame guru di PGIT Arofah 3
Banyudono.
Daftar
Pustaka
A. W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat.
H.12
Cangara, 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: : PT. Rajagrafindo Utama
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, h.585
Phil Astrid
Susanto, Komunikasi Teori dan Praktek , (Bandung : Bina Cipta, 1980)h.29.
T
Tidak ada komentar:
Posting Komentar