Kamis, 05 April 2018

Take Home UTS Komunikasi Pendidikan AUD


Menciptakan Kelekatan Komunikasi Antar Sesama  Guru di PGIT Arofah 3 Banyudono
Nurhayati Pentasari
Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Surakarta


Abstrak
Perlu adanya strategi dan cara baru untuk menciptakan iklim komunikasi antar guru di sekolah, sehingga suasana belajar mengajar akan terlihat lebih mengayomi dan hangat. komunikasi anatar guru tumbuh dengan baik maka akan menular ke anak-anak yang lain.  Bertujuan untuk menciptakan kelekatan komunikasi antar sesame guru. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif lapangan dimana data diperoleh melalui wawancara dan pengamatan langsung di lokasi oleh penulis. Dapat disimpulkan bahwa menjalin komunikasi dnatar guru di sekolah itu penting. Maka perlu diciptakannya kelekatan komunikasi itu antar sesama guru.
Kata Kunci : Pendidikan, Komunikasi Pendidikan AUD, Penerapan, Model, Komunikasi Antar Guru.
Pendahuluan
Komunikasi merupakan sarana paling utama dalam kehidupan  manusia , yang berarti tak ada seorang pun yang dapat menarik diri dari proses  ini baik dalam fungsinya sebagai individu maupun makhluk sosial.  Komunikasi itu  sendiri ada dimana-mana seperti dirumah, sekolah, kantor,  rumah sakit, dan disemua tempat yang melakukan sosialisasi. Artinya hampir  seluruh kegiatan manusia selalu tersentuh komunikasi. Banyak pakar menilai  bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi  seseorang dalam hidup bermasyaraka. (Cangara:2007).
Salah satu tujuan komunikasi adalah menggerakkan orang lain untuk  melakukan sesuatu. Sesuatu itu dapat bermacam -macam, mungkin bisa berupa  kegiatan. Melalui komunik asi orang dapat merencanakan masa depannya,  membentuk kelompok dan lain-lain. Dengan komunikasi manusia dapat  menyampaikan informasi, opini, dan pendapatnya.
Komunikasi itu sendiri bisa terjadi secara langsung dan tidak langsung. Komunikasi langsung dapat dilakukan secara langsung berbicara dengan  lawan bicara kita. Komuikasi ini, sangat efektif untuk mengetahui tanggapan  lawan bicara kita. Kemudian selain itu, ada komunikasi tidak lansung.  Biasanya, orang berkomunikasi lewat email, surat menyurat, dan SMS. Komunikasi ini adalah komunikasi secara tidak langsung. Komunikasi tidak  langsung memang efisien, tapi lebih dianjurkan untuk melakukan komunikasi  secara lansung ( face to face ), karena jika komunikasi itu dilakukan secara  langsung, maka kedua belah pihak  lebih memahami informasi yang diberikan,  selain itu lebih mengenal karakteristik lawan bicara kita, sehingga resiko salah paham dapat diminimalisir.

Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2013: 1) penelitian kualitatif pada hakikatnya adalah metoden penelitian yang digunakan untuk meneliti keadaan yang alamiah. Peneliti merupakan instrumen kunci yang mengumpulan data  secara train gulasi  (gabungan),  analisis data bersifat induktif dan hasil dari penelitian lebih  menekankan makna dari generalisasi. Pada penelitian ini penulis  menggunakan tipe penelitian kualitatif lapangan.
Menurut Sugiyono (2013:2) kriteria dalam penelitian kualitatif adalah data yang pasti. Data yang pasti adalah data yang sebenarnya sebagaimana adanya, bukan data yang sekedar yang terlihat, terucap, tetapi data yang mengandung makna  balik yang terlihat dan terucap tersebut. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil penelitian yang didapatkan melalui dua sumber  data, yaitu data primer dan sekunder.
1.    Data Primer
Lofland dalam Moleong (2006: 157) data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung oleh peneliti dari lapangan. Penelitian ini,data primer yang diperoleh dari lokasi penelitian  melalui wawancara sumber atau  informan yang berpotensi dalam memberikan informasi yang relevan dengan  keadaan yang sebenarnya di lapangan.
2.    Data Sekunder
Lofland dalam Moleong (2006: 157) data sekunder merupakan data yang diperlukan dalam penelitian untuk melengkapi informasi yang diperoleh dari data primer.Data sekunder dapat berupa studi pustaka yang berasal dari buku-buku,penelitian lapangan, maupun dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Berbagai dokumen dihasilkan melalui objek penelitian yang  dipergunakan untuk mendukung data primer dan memperkuat data dalam melakukan penelitian.

Pembahasan
            Menurut Susanto (1980:29), menyatakan bahwa komunikasi barasal dari kata Communication yang berpangkal dari perkataan latin yaitu communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersaman. Astrid Susanto mengemukakan, perkataan  komunikasi berasal dari kata  communicare yang dalam bahasa latin  mempunyai arti berpartisipasi atau memberitahukan, menyampaikan  pesan, informasi, gagasan dan pendapat yang dilakukan oleh seseorang  kepada orang lain dengan mengharapkan feedback.
Selain itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah  pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.

A. W. Widjaja, dalam bukunya yang berjudul Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. H.12 menyatakan, penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.Komunikasi adalah proses penyampaian  suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau  mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik secara langsung lisan maupun tidak langsung melalui media. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seseorang dapat  dikatakan bahwa seseorang yang berkomunikasi berarti mengucap kan agar  orang lain ikut berpartisipasi atau merubah seseorang dengan tujuan dan harapan agar dari isi pesan yang disampaikan. Jadi orang yang  berkomunikasi mereka harus memiliki kesamaan makna atau arti pada  lambing-lambang yang digunakan untuk berkomunikasi dan harus saling  mengetahui masalah yang dikomunikasikan.

Komunikasi tidak lain merupakan interaksi simbolik. Manusia  dalam berkomuni kasi lebih pada memanipulasi lambing –lambang dari  berbagai benda. Semakin tinggi tingkat peradaban manusia semakin maju  orientasi masyarakatnya terhadap lambing -lambang. Secara sederhana komunikasi dapat dirumuskan sebagai proses pengoperan isi pesan berupa lambang-lambang dari komunikator kepada komunikan.

Komunikasi antar pribadi juga dapat diartikan sebagai suatu proses  pertukaran makna antar orang -orang yang saling berkomunikasi. Dalam proses pertukaran tersebut selalu mengalirkan pesan, dan pesan-pesan  komunikasi tidak selalu menggunakan  kata-kata verbal semata-mata. Kadang-kadang menggunakan lambang-lambang pesan yang disebut pesan-pesan non verbal. Jenis komunikasi ini dianggap paling efektif  untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku manusia. 
Dari pengertian diatas bisa ditarik kesim pulan bahwa komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara orang -orang secara tatap muka,  yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, dimana lambang-lambang pesan secara efektif digunakan, terutama lambang-lambang bahasa.

Hasil
Setelah melalukan wawancara dengan kepala sekolah di PGIT Arofah 3 Banyudono mengenai model komunikasi seperti apa yang diterapkan untuk menjalin kelekatan antar guru di PGIT Arofah 3 Banyudono,.
ibu Mulyati selaku kepala sekolah PGIT Arofah 3 Banyudono memaparkan bahwasanya untuk tetap menajlin komunikasi selain melalui alat komunikasi seperti Hp pada aplikasi groub Whatshaap juga komunikasi itu dibangun melalui pembiasaan setiap harinya dengan saling mengucapkan salam, melempar senyumdan menanyakan keadaan yang sederhana-sederhana saja di sela-sela istirahat mengajar. untuk lebih mendalamnya di PGIT Arofah 3 Banyudono enerapkan kegiatan rutin pada hari Sabtu untuk ngumpul jadi walaupun murid-muridnya pada libur namun guru tetap masu ke sekolah, situasi inilah yang digunakan untuk membangun komunikasi yang lebih kekeluargaan. rutinitas ini dilakukan selain untuk ajang tukar pikiran tetapi jadi ajag untuk saling memberikan evaluasi guna kebaikan ke depannya. diharapkan dengan antar guru atau sesama guru memiliki hubungan kelekatan komunikasi yang baik oleh masyarakat maka suasana di sekolah berbaur degan anak di dalam lingkungan seklah pun akan berasa lebih mengayomi dan tentram.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah di paparkan maka dapat ditarik benang merah tentang menciptakan kelekatan komunikasi antar sesama guru di PGIT Arofah 3 Banyudono dapat tercapai dengan menerapkan kegiatan rutin peretemuan di hari Sabtu saat anak-anak libur sekolah.Kegiatan tersebut mampu menciptakan kelekatan antar sesame guru di PGIT Arofah 3 Banyudono.

Daftar Pustaka                


A. W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. H.12

Cangara, 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: : PT. Rajagrafindo Utama
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.585

Phil Astrid Susanto, Komunikasi Teori dan Praktek , (Bandung : Bina Cipta, 1980)h.29.
T

Tidak ada komentar:

Posting Komentar