Kamis, 20 Februari 2014

Kata - kata ini



kata kata ini       

“Jika memang melihat seorang yang kita cintai bahagia dengan yang lain adalah salah satu bentuk dari menyayangi seseorang. Maka aku akan berusaha melakukan itu karena aku sayang kamu”

“ketika aku harus melihat orang yang aku sayang sudah bahagia bersama orang lain. lalu, masih bisakah aku bersamanya lagi?”

“jika cinta itu adalah saling mencintai. Dan aku sudah mencintai kamu, apakah kamu juga mencintai aku?”

“jangan pernah bilang kamu menyayangiku, jika kamu tidak mengerti aku”

“sudah tau aku merespon perhatianmu, masih bisakah kamu bilang aku tak mungkin menyukaimu?”

“aku sebagai wanita lebih tegar daripada kamu, aku tau kamu kadang lemah. Karena itu aku akan selalu ada dibelakangmu membuatmu kuat”

“ aku sebagai wanita memang mudah terharu lalu menagis, tapi saat kamu melakukan sesuatu diluar pikiranku, aku bisa menangis. Bukan karena ku terharu, tapi aku merasa sakit dihati dan itu sangat sakit ”

“ satu kata untuk cinta. Rumit”

“ baiklah aku tidak akan mengganggu hubungan kalian, tapi izinkan aku masih mencintaimu. Karena itu takkan berpengaruh kehubunganmu kan? Kau saja tak mau perdului padaku, padaku yang lebih mencintai mu daripada dia”

“ mungkin aku memang terlalu bodoh menunggu mu, menunggu kebersamaan mu dengan nya berakhir. Hingga nantinya saat kau sadar, aku mungkin sudah tak sanggup lagi menunggu”

“meskipun kamu sering menyakitiku berkali kali sekalipun, itu percuma. Mungkin rasa cintaku terlalu besar untuk mu sehingga mampu menutupi sakit sekalipun, yang suatu saat nantinya bisa menggerogoti cinta itu sendiri”

“aku bukan melupakanmu, hanya sedikit monomer belakangkan hal itu daripada yang ada didepanku saat ini. Jadi ketika kamu datang lagi di depanku? Bukan salahku jika mudah aku mencitaimu lagi, karena rasa itu memang masih ada”

“ percayalah hanya ada satu yang mampu mencintamu seperti ini, seperti yang aku lakukan”

“ aku tidak bermaksud mengungkit apapun yang telahku beri, itu hanya cara terakhirku agar kau sadar siapa yang sungguh mencintaimu”

“ aku sering berfikir, apa iya masih ada cinta yang lebih besar lagi selain yang aku punya untuk mu? Jika masih ada? Tidak bisa kubanyangkan  Seberapa sakit dan berkorbannya dia untuk mu, aku saja yang seperti ini sudah lelah dan sudah hampir hancur”

“aku hanya wanita biasa, aku bisa saja sakit dan menyakiti. Tapi itu sama sekali bukan maksudku. Mungkin Tuhan adil, dia menggerakkan hati ini untuk membuat kamu sadar dan tak menyakitiku lagi”

“ dalam doa saja aku selalu membawa namamu. Apalagi yang masih kau ragukan dalam cintaku. Jika dalam menghadapNya saja aku menyebut namamu”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar